Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mencatat realisasi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah mencapai Rp 294,4 triliun terhitung tahun 2021 hingga semester I-2025.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan investasi tersebut telah menyerap tenaga kerja sebanyak 187 ribu orang.
“Kita lihat untuk realisasi investasi itu sekitar Rp 294 triliun di 25 KEK,” ujar Susi dalam konferensi pers kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kuartal II 2025 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Pria yang akrab disapa Susi ini menjelaskan, pencapaian itu berasal dari 25 KEK yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari total tersebut, 13 KEK bergerak di bidang industri dan 12 KEK di bidang jasa.
Ia menambahkan, investasi terbesar masuk ke sektor industri manufaktur dan pengolahan. Sementara itu, KEK di sektor jasa seperti pendidikan, kesehatan, serta ekonomi kreatif digital, lebih banyak menitikberatkan pada pembangunan fisik yang skalanya lebih kecil dibanding industri manufaktur.
Adapun hingga kini terdapat 442 perusahaan yang beroperasi di dalam KEK. KEK Kendal menjadi kawasan dengan jumlah terbanyak, yakni 128 industri.
“Juga masih banyak yang harusnya akan masuk lagi di KEK Kendal dan di KEK Gresik. Secara umum capaian kinerja ini sangat baik sekali khususnya dari sisi realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja dan penciptaan industri di dalam KEK, ujarnya.
Dari total Rp 294,4 triliun investasi, sebanyak Rp 262,7 triliun atau 89,2 persen terserap ke pelaku usaha. Sementara itu, Rp 31,6 triliun atau 10,8 persen masuk ke badan usaha tanpa melibatkan APBN.