Jakarta Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menyatakan dukungan penuh terhadap peluncuran program unggulan Transmigrasi Tuntas atau Trans Tuntas yang diinisiasi oleh Kementerian Transmigrasi.
Program Trans Tuntas merupakan bagian dari upaya besar pemerintah untuk menyelesaikan simpul-simpul permasalahan agraria di kawasan transmigrasi, kata Ossy dalam peluncuran program Trans Tuntas dan penyerahan SHM Warga Transmigrasi Lokal Sukabumi, di Kementerian Transmigrasi, Jakarta Selatan, Rabu (18/6/2025).
Ia mengungkapkan, kawasan transmigrasi selama ini menghadapi berbagai persoalan seperti status lahan yang tidak tuntas, tumpang tindih tata ruang, serta konflik agraria yang berlangsung berlarut-larut.
Sehingga kami yakin bahwa program ini merupakan manifestasi dari satu gagasan besar bahwa tanah rakyat tidak boleh digantungkan statusnya. Tanah harus diberi kejelasan, dimaknai sebagai alat perjuangan, dan juga dimanfaatkan demi kehidupan yang lebih baik, ujarnya.
Lebih lanjut, Ossy menjelaskan bahwa tantangan agraria di kawasan transmigrasi bersifat struktural dan memerlukan pendekatan sistemik. Setidaknya terdapat empat tantangan utama yang harus dihadapi.
Namun kita semua juga harus mengakui bahwa kita masih menghadapi realitas tantangan di lapangan yang tidak ringan untuk permasalahan tanah di kawasan transmigrasi ini, ujarnya.