Jakarta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung meminta Indonesia harus siap berperan sebagai negara penghubung (hub) energi di kawasan ASEAN.
Demi menunaikan komitmen untuk menyukseskan kerja sama interkoneksi kelistrikan antar negara anggota, alias ASEAN Power Grid (APG).
BACA JUGA:Pemerintah Target Seluruh Desa Teraliri Listrik di 2030, Realistis?
BACA JUGA:Satu Tahun Prabowo-Gibran: Ini Capaian Penting di Bidang Energi
BACA JUGA:PGN Jawab Tantangan Penurunan Emisi Lewat Bisnis Telekomunikasi
Di sela gelaran 43rd ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) & Associated Meeting di Kuala Lumpur, Malaysia, Yuliot melihat integrasi antar grid di Asia Tenggara bisa dilakukan. Lantaran kebutuhan energi untuk negara-negara ASEAN ke depan akan terjadi peningkatan.
Dengan peningkatan signifikan, Indonesia harus siap menjadi hub energi untuk ASEAN, ujar Yuliot dalam keterangan tertulis, Jumat (17/10/2025).
Indonesia sebenarnya sudah melakukan kerja sama interkoneksi kelistrikan dengan Malaysia. Impor listrik dari Malaysia sudah dilakukan untuk daerah di Pulau Kalimantan yang berdekatan dengan perbatasan kedua negara.
Yuliot mengatakan total impor energi listrik dari Malaysia sekitar 200 megawatt (MW). Ini kan sudah berjalan dan juga ini lagi perpanjangan perizinan dan itu juga kita lakukan fasilitasi, terangnya.