Paris – Indonesia ingin tuntas menyelesaikan kesepakatan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) untuk meningkatkan potensi perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa.
Mengutip laman ekon.go.id, proses perundingan IEU CEPA saat ini telah mencapai finalisasi isu-isu teknis, fine tunning, dan menyusun kerangka waktu yang lebih detil untuk mencapai tahap ratifikasi IEU-CEPA.
Sebelumnya, Indonesia menargetkan perundingan dapat selesai 2024. Langkah Indonesia, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Bidang Perekonomian) Airlangga Hartarto sudah agresif seiring negara lain seperti Vietnam yang telah mendapatkan manfaat dari kesepakatan perdagangan sehingga meningkatkan ekspor.
Tahun kemarin kita sudah lebih agresif. Sebetulnya apa yang kita buat lebih agresif karena kita melihat negara lain khususnya Vietnam. Ekspor Vietnam jauh lebih tinggi dari Indonesia. Vietnam dengan Amerika Serikat, dia defisit USD 120 miliar, sedangkan kita USD 19 miliar. Kemudian penjualan shoe dan apparel Vietnam tiga kali dari Indonesia karena mereka punya CEPA dengan Eropa,” kata Menko Airlangga seperti dilaporkan oleh Pimpinan Redaksi SCTV Retno Pinasti, yang dikutip Selasa, (15/7/2025).
Indonesia ingin mendorong potensi kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa agar meningkatkan ekspor dan mendapatkan insentif bea masuk.
“Inilah potensi-potensi yang kita dorong karena bea masuk Uni Eropa antara 10-20 persen. Bea masuk ke Amerika Serikat 10-20 persen. Sedangkan bea masuk Vietnam ke Eropa nol persen. Kita ingin selesaikan (perundingan IEU-CEPA),” kata Airlangga.
Apalagi Indonesia mencatat sejumlah barang ekspor ke Uni Eropa seperti barang elektronik dan komoditas ikan. Selain itu, menurut Airlangga, Indonesia juga ingin membuka ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan mineral kritis ke Uni Eropa.
“Dan yang andalan kita CPO hampir tidak bisa masuk Eropa. Ini kita buka dengan Eropa. Selain itu, critical mineral itu isu utama. Kita merelaksasi itu agar two trade kita lebih tinggi,” ujar Airlangga.