Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah bakal banyak memborong gandum dari Amerika Serikat (AS). Itu jadi komoditas pertanian yang memakan porsi impor paling banyak dalam negosiasi dagang dengan Washington DC.
Untuk yang pertanian, jadi gandum yang paling besar, ujar Mentan Amran saat ditemui di Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Adapun dalam negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat senilai USD 34 miliar, Indonesia mengalokasikan kuota USD 4,5 miliar untuk mengimpor produk pertanian dari Negeri Paman Sam.
Mentan menilai, langkah impor pertanian dari AS tidak kontraproduktif dengan program ketahanan pangan. Pasalnya, komoditas yang nantinya bakal didatangkan memang dibutuhkan untuk kepentingan domestik.
Saya kira enggak masalah. Di antaranya yang kita biasa impor kan jagung. Tetapi, contoh salah satu jagung ya, itu kalau kita cukup, kan tidak impor. Kan ada rekomendasi dari Pertanian, enggak masalah. Ini adalah posisi yang sangat baik, bebernya.
Dongkrak Ekspor Pertanian
Di sisi lain, kesepakatan dagang dengan Trump Cs justru berpotensi mendongkrak ekspor pertanian Indonesia. Mentan mencontohkan produk minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO).
Artinya apa, ada celah di sana untuk pertanian, ada celah di sana, yaitu CPO. Pesaing kita cuman Malaysia. Kita bersyukur karena tarif (impor oleh Amerika Serikat) lebih kecil dari Malaysia, tegas Mentan.