Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi tingkat pengangguran Indonesia akan naik menjadi 5,0 persen pada 2025.
Mengutip laporan World Economic Outlook IMF edisi April, Rabu (4/6/2025) kenaikan tersebut menandai revisi dari 2024, di mana tingkat pengangguran Indonesia sebelumnya diperkirakan mencapai 4,9 persen.Adapun tingkat pengangguran Indonesia diperkirakan kembali meningkat pada 2026 menjadi 5,1 persen.
Angka ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang diperkirakan melihat tingkat pengangguran tertinggi kedua di Asia setelah China yang diprediksi mencapai 5,1 persen.
Posisi tersebut di susul oleh India yang diperkirakan akan memiliki tingkat pengangguran hingga 4,9% pada 2025 dan 2026 mendatang.
Dalam tanggapannya terhadap proyeksi IMF, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengutip data Badan Pusat Statistika (BPS) yang menunjukkan angka pengangguran Indonesia justru menurun menjadi 4,76 persen pada Juni 2025.
Kalau menurut data dari BPS terbaru, angka pengangguran terbuka justru turun. Sampai bulan ini justru angka pengangguran terbuka itu turun dari 4,8 ke 4,7. 4,82 ke 4,76 (persen). Itu artinya angka pengangguran orang-orang yang benar-benar nganggur itu turun, ujar Hasan kepada wartawan di Kantor PCO Jakarta, dikutip Rabu (4/6/2025).
Dia mencatat, angka pekerja penuh waktu naik dari 65,6 menjadi 66,2 persen. Sementara angka setengah pengangguran juga menurun dari 8,5 persen menjadi 8 persen.
Angka pekerja penuh waktu, kayak kalian ini, pekerja penuh waktu itu naik. Angka pekerja penuh waktu itu naik dari 65,6 jadi 66,2. Hampir 1 persen. Ini kita bicara data saja biar kita dapat gambaran yang lebih utuh. Yang setengah pengangguran itu juga turun. Dari 8,5 menjadi 8 persen, jelasnya.