Jakarta – Dana Moneter Internasional atau the International Monetary Fund (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi di Asia termasuk Indonesia pada 2025.
Dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2025 yang dikutip Rabu (23/4/2025), IMF pangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% pada 2025 dan 2026. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih rendah dari sebelumnya 5,1%.
IMF menyebutkan untuk negara berkembang, pertumbuhan ekonomi diperkirakan turun menjadi 3,7% pada 2025, dan kembali naik menjadi 3,9% pada 2026. Sebelumnya diperkirakan pertumbuhan mencapai 4,3% pada 2024. Angka ini masing-masing 0,5 dan 0,4 persentase poin lebih rendah dibandingkan proyeksi WEO pada Januari 2025.
Setelah mengalami perlambatan pada 2024, pertumbuhan di negara berkembang dan maju di Asia akan turun menjadi 4,5% pada 2025 dan 4,65 pada 2026.
IMF menyebutkan, negara-negara berkembang dan maju terutama negara ASEAN paling terpengaruh dari dampak tarif dagang yang diumumkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada April 2025.
Selain itu, alasan ketegangan perdagangan dan ketidakpastian kebijakan yang tinggi berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi utama di Asia pada 2025. IMF memangkas proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025 untuk China dan India masing-masing 4% dan 6,2%, turun dari perkiraan Januari masing-masing sebesar 4,6% dan 6,5%.
Target pertumbuhan PDB China resmi ditetapkan sekitar 5% pada 2025. Sedangkan India prediksi pertumbuhan ekonomi 6,5% untuk tahun fiskal 2025 yang berjalan dari April 2025-Maret 2026.
Selain itu, IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Jepang menjadi 0,6% dari 1,1%. Jepang memiliki proyeksi pertumbuhan 1,1% untuk tahun fiskal 2025 yang juga berlangsung dari April 2025-Maret 2026.