Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menawarkan penanaman modal melalui skema KPBU untuk proyek pembangunan rumah tapak dan susun di Ibu Kota Nusantara, ibu kota Indonesia di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, lebih kurang Rp31 triliun.
Investasi swasta langsung dan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) terus didorong bangun Kota Nusantara, kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono di Sepaku, Penajam Paser Utara, Senin.
Tahun ini, OIKN tawarkan bangun hunian 129 rumah tapak dan 97 menara (tower) rumah susun di ibu kota Indonesia, tambahnya.
OIKN menawarkan penanaman modal proyek pembangunan rumah tapak dan susun tersebut melalui skema KPBU Rp8 triliun pada tahap pertama serta Rp23 triliun pada tahap kedua.
Ditarget transaksi KPBU sektor hunian itu dilakukan paling lambat pada pertengahan tahun ini, ujarnya.
Pemerintah pusat bakal melibatkan badan usaha dalam proyek pembangunan infrastruktur lainnya, lanjut dia, seperti perkeretaapian, pengolahan limbah, pengolahan air, dan penyediaan energi terbarukan.
OIKN tahun ini juga berencana melakukan pembangunan terowongan multifungsi sepanjang 138,6 kilometer, melalui skema KPBU dengan proyeksi nilai penanaman modal kisaran Rp70 triliun.
Dua surat izin prakarsa (letter to proceed/LTP) sudah diberikan kepada perusahaan asal China, dan badan usaha milik negara (BUMN) PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Hutama Karya (Persreo), katanya.