Jakarta – Harga minyak turun pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025. Koreksi harga minyak terjadi di tengah melemahnya keseimbangan permintaan-penawaran menyusul peningkatan produksi OPEC+ dan kekhawatiran yang masih ada atas prospek ekonomi global akibat ketegangan tarif.
Mengutip CNBC, Kamis (5/6/2025), harga minyak Brent berjangka turun 77 sen atau 1,17% ke posisi USD 64,86 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 56 sen atau 0,88% ke posisi USD 62,85 per barel.
Kedua harga minyak acuan itu naik sekitar 2 persen pada Selasa ke level tertinggi dalam dua minggu. Hal ini didukung kekhawatiran atas gangguan pasokan akibat kebakaran hutan Kanada dan harapan Iran akan menolak proposal kesepakatan nuklir Amerika Serikat (AS) yang merupakan kunci untuk mengurangi sanksi terhadap produsen minyak utama tersebut.
Meskipun ada kekhawatiran atas pasokan Kanada dan perundingan nuklir Iran-AS yang terhenti, pasar minyak berjuang untuk memperpanjang kenaikan,” ujar Ekonom Senior, NLI Research Institute, Tsuyoshi Ueno.
Ia menambahkan, peningkatan produksi OPEC+ membatasi kenaikan tersebut.
Ueno mengatakan harapan akan kemajuan dalam perundingan dagang AS-Tiongkok dibayangi oleh aksi ambil untung, karena investor tetap berhati-hati atas dampak ekonomi yang lebih luas dari tarif.
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping kemungkinan akan berbicara minggu ini, kata sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt pada Senin, beberapa hari setelah Trump menuduh Tiongkok melanggar perjanjian untuk mencabut tarif dan pembatasan perdagangan.