Jakarta – Harga minyak naik tipis pada Jumat, 23 Mei 2025 tetapi bersiap untuk mencatat penurunan mingguan pertama dalam tiga pekan. Harga minyak terbebani oleh meningkatnya harapan peningkatan produksi OPEC+ yang besar pada Juli.
Mengutip CNBC, Sabtu (24/5/2025), harga minyak Brent berjangka Brent naik 30 sen atau 0,47% menjadi USD 64,74 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 27 sen atau 0,44% menjadi USD 61,47.
Kedua kontrak itu bersiap untuk kehilangan lebih dari 1% dalam sepekan setelah dua minggu kenaikan.
OPEC+ yang merupakan kelompok Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, mengadakan pertemuan minggu depan yang diharapkan akan menghasilkan peningkatan produksi sebesar 411.000 barel per hari untuk Juli.
Reuters melaporkan awal bulan ini kelompok tersebut mungkin akan mengakhiri sisa dari pemotongan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari pada akhir Oktober, setelah menaikkan target produksi sekitar 1 juta barel per hari untuk April, Mei, dan Juni.
Brent turun seiring dengan ekspektasi bahwa OPEC+ akan menaikkan kuota produksinya sebesar 411.000 barel per hari pada bulan Juli, kata analis SEB Bjarne Schieldrop.
Peningkatan pasokan mengimbangi kekhawatiran awal minggu ini yang dipicu oleh laporan yang mengatakan Israel sedang membuat persiapan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran dan sanksi baru yang diumumkan oleh Uni Eropa dan Inggris pada perdagangan minyak Rusia.