Jakarta – Harga minyak melonjak lebih dari 2% ke level tertinggi dalam tujuh minggu pada Rabu, 24 September 2025. Lonjakan harga minyak itu didorong penurunan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah mingguan Amerika Serikat (AS) menambah kekhawatiran di pasar.
Hal ini seiring pengetatan pasokan di tengah masalah ekspor di Irak, Venezuela, dan Rusia. Mengutip CNBC, Kamis (25/9/2025), Harga minyak mentah berjangka Brent naik USD 1,68, atau 2,48%, ditutup pada USD 69,31 per barel, sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 1,58, atau 2,49%, ditutup pada USD 64,99.
Hal ini menempatkan harga minyak Brent di jalur penutupan tertinggi sejak 1 Agustus dan WTI di jalur penutupan tertinggi sejak 2 September.
Persediaan minyak mentah AS turun secara mengejutkan sebesar 607.000 barel pekan lalu, menurut Badan Informasi Energi (EIA).
Angka tersebut sebanding dengan perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters mengenai peningkatan produksi sebesar 235.000 barel, tetapi lebih kecil dari perkiraan pasar sebesar 3,8 juta barel, menurut sumber pasar yang dikutip oleh kelompok perdagangan American Petroleum Institute dalam angkanya pada hari Selasa.