Jakarta – Harga jam tangan, cokelat, dan keju Swiss yang menjadi merek dagangnya akan naik dalam sepekan. Hal ini seiring dampak perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Mengutip laman AP, ditulis Minggu (3/8/2025), Swiss yang merupakan rumah bagi beberapa merek mewah paling terkenal di dunia kini menghadapi tarif 39% dari AS.
Kelompok-kelompok industri pada Jumat memperingatkan baik perusahaan Swiss dan konsumen AS dapat menanggung akibatnya.
Trump menandatangani perintah eksekutif pada Kamis yang mengenakan tarif kepada banyak mitra dagang AS. Selanjutnya agenda perdagangan itu akan menguji ekonomi global dan aliansi yang akan berlaku 7 Agustus 2025. Perintah itu berlaku untuk 66 negara, Uni Eropa, Taiwan dan Kepulauan Falkland.
Di Swiss, pejabat gagal mencapai kesepakatan akhir dengan AS setelah Trump awalnya mengancam tarif 31% pada April.
Perusahaan-perusahaan Swiss akan dikenakan salah satu bea ekspor tinggi, hanya Laos, Myanmar, dan Suriah memiliki angka lebih tinggi yakni 40-41%. Sedangkan blok Uni Eropa beranggotakan 27 negara dan Inggris menegosiasikan tarif masing-masing 15% dan 10%.
Angka Mengejutkan
Pemerintah Swiss menghabiskan Jumat sebagai hari nasional negara terguncang oleh berita tersebut. Presiden Swiss Karin Keller Sutter terkejut dengan tarif 39% karena negosiator telah mencapai kesepakatan bulan lalu dengan pemerintahan Trump yang tampaknya tidak disetujui oleh pemimpin AS itu sendiri.
“Kami sekarang akan menganalisis situasi dan mencoba menemukan solusi. Saya tidak bisa mengatakan apa hasilnya nanti, tetapi itu pasti akan merugikan perekonomian,” kata dia kepada wartawan.
Berdasarkan Kantor Perwakilan Dagang AS, defisit perdagangan barang AS dengan Swiss mencapai USD 38,5 miliar atau Rp 633,34 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 16.450) pada tahun lalu. Defisit itu naik 56,9% dibandingkan 2023.
Keller-Sutter yakin Trump pada akhirnya memiliki tarif 39% seiring angka itu dibulatkan dari defisit perdagangan sebesar USD 38,5 miliar.
“Jelas bahwa presiden fokus pada defisit perdagangan dan hanya pada masalah ini,” kata dia.