Jakarta – Harga emas bertahan stabil pada perdagangan Kamis, 26 Juni 2025. Pergerakan harga emas itu seiring investor menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk mengukur prospek suku bunga dan mengawasi Timur Tengah. Hal ini karena ketegangan geopolitik mereda. Di sisi lain, harga paladium dan platinum menguat tajam.
Menguat CNBC, Jumat (27/6/2025), harga emas spot mendatar di posisi USD 3.333 per ounce. Harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) ditutup 0,2% lebih tinggi pada USD 3.348.
Harga emas telah menurun selama beberapa sesi terakhir karena de-eskalasi di Timur Tengah. Selain itu, tekanan yang ditambahkan adalah pemangkasan suku bunga yang diantisipasi, yang ditunggu-tunggu oleh pasar yang terus tertunda, di tengah meningkatnya ekspektasi inflasi yang didorong oleh tarif era Trump,” ujar Direktur High Ridge Futures, David Meger.
Saat ini, pasar mengantisipasi dua kali pemangkasan suku bunga dengan total 50 basis poin pada 2025 dimulai pada September.
Investor sekarang mengamati data pengeluaran konsumsi pribadi atau Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Jumat pekan ini untuk petunjuk lebih lanjut tentang jalur kebijakan the Federal Reserve (the Fed).
Emas yang tidak memberikan imbal hasil tumbuh pesat selama masa ketidakpastian dan inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi membuatnya kurang menarik.
Selain itu, harga perak spot naik hampir 1% menjadi USD 36,63, level tertinggi sejak 18 Juni. Jika perak naik di atas USD 37,50, maka ada potensi untuk naik lebih tinggi, kata Head Trader US Global Investors, Michael Matousek.