Jakarta Harga emas merosot lebih dari 1% pada hari Senin (Selasa wkatu Jakarta) karena para pedagang mengambil untung setelah harga emas mencapai titik tertinggi dalam delapan minggu,. Sementara pasar berfokus pada ketegangan Israel-Iran dan pertemuan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) minggu ini.
Dikutip dari CNBC, Selasa (17/6/2025), harga emas dunia di pasar spot turun 1,2% menjadi USD 3.392,86 per ons setelah mencapai level tertinggi sejak 22 April di awal sesi. Harga naik lebih dari 1% pada hari Jumat.
Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 1% lebih rendah pada USD 3.417,30.
“Harap diingat bahwa emas telah bergerak naik selama beberapa sesi terakhir, sebagian besar sebagai respons terhadap konflik antara Israel dan Iran. Hari ini, kita melihat lebih banyak kemunduran, kemungkinan karena aksi ambil untung setelah pergerakan naik tersebut,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
Iran meminta Presiden AS Donald Trump untuk memaksa Israel menghentikan tembakan sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri perang udara yang telah berlangsung selama empat hari, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya berada di “jalan menuju kemenangan”.
Sementara itu, para pemimpin dari negara-negara Kelompok Tujuh memulai pembicaraan tahunan di Kanada.