Jakarta – Harga emas dunia merosot pada perdagangan Rabu, 24 September 2025 usai mencapai rekor tertinggi. Pergerakan harga emas itu dipengaruhi harapan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) lebih lanjut dan ketidakpastian geopolitik mendorong permintaan logam safe haven.
Mengutip CNBC, Kamis, (25/9/2025), harga emas di pasar spot stabil di posisi USD 3.762,73 per ounce pada pukul 11.03 GMT, setelah mencapai rekor tertinggi di USD 3.790,82 pada perdagangan Selasa pekan ini.
Harga emas berjangka Amerika untuk pengiriman Desember melemah tipis 0,5% menjadi USD 3.795,80.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik sekitar 0,5%, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Reli ini didorong oleh biaya pendanaan AS yang lebih rendah di samping berbagai kekhawatiran investor yang mencakup ekuitas yang dinilai terlalu tinggi, independensi The Fed, dan meningkatnya risiko geopolitik,” kata Head of Commodity Strategy Saxo Bank, Ole Hansen.
Powell mengatakan, The Fed akan terus menyeimbangkan kekhawatiran atas pelemahan pasar tenaga kerja dengan kekhawatiran tentang inflasi, sementara para pejabat bank sentral mengambil sikap di kedua sisi kesenjangan jalur kebijakan moneter.