Jakarta – Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pergerakan harga emas dunia pada akhir pekan lalu mengalami fluktuatif setelah sempat menguat cukup tinggi. Ia menyebut harga emas dunia pada Sabtu pagi ditutup di level USD 4.196, setelah menyentuh level tertinggi di USD 4.259 sebelum mengalami koreksi. Salah satu sentimen yang bayangi harga emas yakni kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
“Kemarin di hari Sabtu, Sabtu pagi harga emas dunia ditutup di USD 4.196. Walaupun sempat mengalami penguatan kemudian terkoreksi. Di penguatan cukup tinggi sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan itu adalah di level USD 4.259,” ujar Ibrahim dalam keterangan resmi, Minggu (7/12/2025).
BACA JUGA:XAUUSD: Harga Emas Naik Terbatas pada Awal Sesi di Asia
BACA JUGA:Harga Emas Bakal Tembus USD 4.271, Begini Prediksi Logam Mulia di Pasar Domestik
BACA JUGA:Prediksi Harga Emas Pekan Ini saat The Fed Gelar Rapat
BACA JUGA:Top 3: Prospek Harga Emas Sita Perhatian
Ia menjelaskan, jika harga emas dunia mengalami penurunan, level support pertama berada di kisaran USD 4.126 dengan harga logam mulia sekitar Rp 2.370.000. Sementara support kedua berada di USD 4.050 yang berpotensi membawa harga logam mulia ke sekitar Rp 2.280.000 dalam rentang satu pekan.
Di sisi lain, jika harga menguat, resistance pertama diperkirakan berada di USD 4.271 dengan harga logam mulia sekitar Rp 2.430.000, sedangkan resistance kedua berada di USD 4.328 dengan potensi harga logam mulia kembali ke Rp 2.500.000.
Di sisi lain, jika harga menguat, resistance pertama diperkirakan berada di USD 4.271 dengan harga logam mulia sekitar Rp 2.430.000, sedangkan resistance kedua berada di USD 4.328 dengan potensi harga logam mulia kembali ke Rp 2.500.000.
Sejumlah Faktor Pengaruhi Harga Emas Dunia
Ibrahim menilai pergerakan harga emas dunia dan logam mulia saat ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor global, salah satunya dinamika politik dan kebijakan moneter di Amerika Serikat. Ia menyoroti spekulasi pergantian kepemimpinan The Fed yang dikaitkan dengan rencana Donald Trump menunjuk Kevin Hassett sebagai gubernur bank sentral AS pada 2026.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
/2025/06/24/1049013018.jpg)
/2025/10/18/1934219793.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5190701/original/005714700_1744879433-Screenshot_2025-04-17_153525.jpg)


:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4743847/original/047607400_1707990294-IMG-20240215-WA0013.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5380905/original/084618200_1760438138-men8.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435072/original/058912100_1765003268-f07b0e32-82bf-43a7-9e34-08c7fe923f56.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1641379/original/001230000_1499335806-20170706-IHSG-Berakhir-Bertahan-di-Zona-Hijau-Angga-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435876/original/062067100_1765102347-522d0204-c39e-4ba0-9656-6d28130a1fc4.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408798/original/063578000_1762835033-IMG_0489.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435352/original/073905300_1765024653-Menteri_Perdagangan__Mendag__Budi_Santoso-6__Desember_2025.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435361/original/075712700_1765026353-Kepala_Badan_Gizi_Nasional__BGN___Dadan_Hindayana.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5433576/original/005024300_1764851351-Kepala_Lembaga_Administrasi_Negara__LAN__Muhammad_Taufiq.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5435367/original/049095400_1765026750-Kepala_Badan_Gizi_Nasional__BGN___Dadan_Hindayana_-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4038066/original/026572200_1653958351-WhatsApp_Image_2022-05-31_at_7.49.56_AM.jpeg)