Jakarta – Harga emas memangkas koreksi pada perdagangan Kamis, 11 September 2025, tetapi bertahan dekat rekor tertinggi. Hal ini karena data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lemah mengalahkan kekhawatiran terhadap data inflasi yang menguat.
Selain itu, investor juga masih bertaruh pada pelonggaran suku bunga the Federal Reserve (the fed) pekan depan.
Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 3.634,96 per ounce. Harga emas batangan mencapai rekor tertinggi di USD 3.673,95 pada perdagangan Selasa pekan ini. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember merosot 0,2% menjadi USD 3.673,6.
“Emas diselamatkan oleh lonjakan tajam klaim pengangguran awal mingguan, yang mencapai level tertinggi dalam tiga tahun di angka 263.00 sementara IHK inti tetap tinggi di 0,3% secara bulanan,” ujar pelaku pasar independent, Tai Wong.
Wong menambahkan, pergerakan harga emas baru-baru ini menunjukkan ada aksi beli yang jenuh dari pembeli. Namun, prospek emas selama beberapa bulan ke depan dinilai tetap konstruktif dan membatas ruang untuk penurunan signifikan.
Harga konsumen AS naik lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Agustus, mencatat kenaikan tahunan terbesar dalam tujuh bulan, sementara klaim pengangguran mingguan juga melonjak tajam, menyoroti melemahnya kondisi pasar tenaga kerja.
Seiring sentimen harga emas dunia, berikut pergerakan harga emas 24 karat pada Jumat, 12 September 2025: