Jakarta – Inflasi inti Jepang meningkat menjadi 3,5% pada bulan April 2025. Angka ini merupakan tingkat inflasi tertinggi dalam 2 tahun.
Mengutip CNBC International, Jumat (23/5/2025) data pemerintah Jepang menunjukkan inflasi sebagian didorong oleh melonjaknya harga beras.
Sementara itu, inflasi utama Jepang naik menjadi 3,6% secara tahunan, stabil dari bulan sebelumnya dan bertahan di atas target Bank Jepang sebesar 2% selama lebih dari tiga tahun.
Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda telah mengisyaratkan niatnya untuk menaikkan suku bunga menyusul angka inflasi terbaru, sementara juga mengutip perlunya memantau dengan cermat dampak tarif AS. Dilaporkan, Jepang telah bergulat dengan melonjaknya harga beras dalam beberapa minggu terakhir.
Harga rata-rata beras di 1.000 supermarket di seluruh negara itu dilaporkan terus menyentuh rekor tertinggi, dengan harga sekarung beras seberat 5 kilogram naik 54 yen dari minggu sebelumnya menjadi 4.268 yen per 11 Mei 2025.
Masato Koike, ekonom di Sompo Institute Plus memproyeksi inflasi inti Jepang akan mereda dalam beberapa bulan mendatang karena harga minyak mentah yang lebih rendah dan apresiasi yen.
Menurut Koike, kelebihan pasokan makanan yang berasal dari tarif AS dapat menurunkan harga pangan. Ia juga memperkirakan Jepang akan kembali memberlakukan subsidi untuk tagihan listrik dan gas di musim panas untuk menekan inflasi.