Jakarta – Masa pensiun menjadi fase penting dalam kehidupan Aparatur Sipil Negara (ASN). Meski menandai berakhirnya masa pengabdian, periode ini juga menghadirkan tantangan baru, mulai dari aspek finansial, psikologis, kesehatan hingga sosial.
Pemerintah melalui PT TASPEN (Persero) telah menyediakan program pensiun untuk menjamin kebutuhan dasar hidup ASN. Namun, kesiapan finansial tetap membutuhkan peran aktif individu agar kualitas hidup tetap terjaga di hari tua.
BACA JUGA:Bukan Pinjam dari Bank, Ini Asal Duit Cash Rp 300 Miliar yang Dipamerkan KPK saat Konferensi Pers
BACA JUGA:TASPEN Terima Rp883 Miliar Pengembalian Aset Negara dari KPK, Buka Babak Baru Transformasi dan Penguatan Tata Kelola
Hasil survei Ability to Pay/Willing to Pay terhadap 420 ASN yang dilakukan MarkPlus (2025) mengungkapkan hanya 26,9 persen ASN yang sudah memiliki rencana pensiun dan menjalankannya secara rutin. Selebihnya belum memiliki perencanaan atau belum konsisten melakukannya. Mayoritas ASN juga baru mulai memikirkan kebutuhan pensiun ketika berusia di atas 30 tahun.
Minim Perencanaan dan Keterbatasan Literasi Keuangan
Infografis Survei Kesiapan Pensiun ASN. (www.wmhg.org/Iman Daffa Abubakar)
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar ASN memprioritaskan penghasilan mereka untuk pendidikan anak dan peningkatan standar hidup saat ini. Tingginya pengeluaran untuk kebutuhan primer seperti makan, transportasi, serta biaya rumah tangga juga mendorong terbatasnya ruang untuk menabung atau berinvestasi.
Pada aspek penyisihan penghasilan, sebanyak 54,7 persen ASN mampu menabung di kisaran 5–10 persen setiap bulan. Sementara itu, 23,4 persen hanya menyisihkan kurang dari 5 persen. Hanya sebagian kecil yang menabung lebih besar, yakni 12,5 persen (11–20 persen) dan 9,4 persen (lebih dari 20 persen). Data ini menunjukkan ASN sebenarnya memiliki kemampuan menabung secara rutin, namun jumlahnya masih terbatas.
Mayoritas persiapan pensiun dilakukan melalui tabungan rutin dan usaha sampingan. Namun, rendahnya literasi keuangan membuat banyak ASN belum familiar dengan instrumen investasi yang aman dan sesuai profil risiko. Sebagian merasa tidak tahu harus mulai dari mana, tidak percaya pada instrumen keuangan, dan lebih memilih menghindari risiko tinggi.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/06/24/1049013018.jpg)
/2025/10/18/1934219793.jpg)
/2025/10/16/1002072152.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5412896/original/053401600_1763108300-Menteri_Keuangan__Menkeu__Purbaya_Yudhi_Sadewa.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4740419/original/047203600_1707701768-fotor-ai-202402128350.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5251965/original/006658100_1749817385-IMG-20250613-WA0011.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/3975034/original/086610900_1648205536-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219631/original/022997400_1747221145-20250514-Harga_Emas-ANG_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4349647/original/096522800_1678186856-20230307-Harga-Cabai-Ramadan-Angga-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3324618/original/083189900_1608026626-20201215-Harga-emas-terus-turun-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5381933/original/039227200_1760522313-IMG_7964.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5444635/original/093672200_1765783828-Screenshot_2025-12-15_135800.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445028/original/061649700_1765798358-IMG-20251215-WA0014.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5385494/original/082026100_1760933705-1__1_.jpeg)