Jakarta – Grab Indonesia dan Kementerian UMKM gandengan dalam menginisiasi sebuah program yang disebut Kota Masa Depan. Hal ini memfokuskan pada penguatan peran digitalisasi di berbagai kota, khususnya bagi UMKM.
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menyadari perlunya adaptasi para pengusaha UMKM yang tak hanya bergerak di pasar tradisional, tapi juga pasar digital. Caranya adalah dengan meningkatkan akses digital kepada usaha-usaha konvensionalnya, termasuk ke dalam ekosistem Grab Indonesia.
Yang ingin saya sampaikan bahwa pasar digital ini sudah bukan lagi.., ini adalah keniscayaan. Ini adalah sebuah tantangan yang tidak bisa lagi kita hindari justru beradaptasi dengan perkembangan pasar digital, ungkap Maman dalam Konferensi Pers Rekrutmen Mitra Digital: Menjadi Pengusaha UMKM Bersama Grab OVO, di Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Sekarang kita punya salah satu ruang, Grab di mana ada food, bike, beberapa merchant UMKM yang terlibat, jumlahnya kurang lebih UMKM yang masuk on boarding sudah 3 juta UMKM yang masuk di Grab, ini bagian sebuah keniscayaan, sambung dia.
Pada kesempatan yang sama, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menafsirkan langkah digitalisasi ini sebagai proyek Kota Masa Depan. Sasarannya adalah kota-kota kelas dua atau kelas tiga yang berbeda dari DKI Jakarta.
Kami juga bersama Kementerian UMKM itu menginisiasi Kota Masa Depan, di mana Kota Masa Depan itu adalah kota-kota tier dua, tier tiga, bukan tier satu seperti Jakarta, ungkapnya.