Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Garuda Indonesia belum melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait rencana pembelian 50 pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS).
Terkait pesawat Boeing belum deal, tapi sudah DP,” kata Airlangga Hartarto dalam Sosialisasi Kebijakan Tarif Resiprokal AS dan Optimalisasi unfuk Mendorong Perdagangan dan Investasi, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Adapun sosialisasi tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Menyeri Investasi Todotua Pasaribu.
Kemudian, Asisten Deputi Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial mewakili Menteri BUMN, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri mewakili Menteri Pertanian, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan mewakili Menteri KKP, Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza, Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu, dan Ketua Kadin Shinta Kamdani.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan pembelian 50 pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk perjanjian dagang yang jadi bagian dari negosiasi tarif impor oleh Presiden AS, Donald Trump.
Prabowo mengatakan, pembelian pesawat Boeing tersebut memang dibutuhkan untuk memperkuat sisi operasi dari Garuda Indonesia
Ya memang kita perlu untuk membesarkan Garuda. Garuda adalah kebanggaan kita, Garuda adalah flag carrier nasional, Garuda lahir dalam perang kemerdekaan kita. Jadi, Garuda harus menjadi lambang Indonesia, ujarnya di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Garuda Indonesia meski telah memiliki kontrak pengadaan pesawat baru dengan perusahaan asal Eropa, Airbus, Prabowo tidak mempermasalahkannya.