Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Pangan melihat masalah penyebab tidak maksimalnya produktivitas pertanian di Indonesia. Selain rendahnya hasil panen, ternyata middleman atau tengkulak menjadi salah satu faktornya.
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga, Kemenko Pangan, Bara Krishna Hasibuan mengungkapkan produktivitas pertanian RI cukup rendah sebelum dilakukan intervensi. Pada saat yang sama, ada masalah rantai pasok.
Ya, tentu saja itu salah satu kunci kenapa memang dunia pertanian kita tidak produktif, karena memang bukan hanya soal produktivitas yang rendah, tapi juga memang supply chain kita itu banyak masalah, ungkap Bara usai menghadiri Indonesia Connect by Liputan6, di SCTV Tower, Jakarta, ditulis Jumat (20/6/2025).
Dia mengatakan keterlibatan tengkulak dalan rantai pasok menjadi salah satu masalah. Tengkulak sering memainkan harga dengan tidak wajar.
Ya, sehingga memang karena banyak masalah itu, seringkali misalnya harga itu jatuh dengan tidak wajar, atau kemudian naik dengan tidak wajar, tegas dia.
Bara mengatakan Kemenko Pangan sudah melakukan penyederhanaan rantai pasok untuk mendukung produktivitas pertanian RI. Salah satunya melalui pemangkasan distribusi pupuk bersubsidi.
Contohnya soal distribusi pupuk bersubsidi, karena petani kita sangat menggantungkan kepada pupuk bersubsidi. Yang dulu itu harus ada approval dari 140 institusi, dikumpulkan oleh Presiden beberapa yang lalu. Itu sudah kita pangkas, ungkapnya.