Jakarta – Badan Geologi melalui rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kembali menaikkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi Level IV (Awas).Â
Menyusul adanya erupsi disertai suara gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat. Badan Geologi lantas meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 6 km dari kawah, serta mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan deras.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan, hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan aktivitas Gunungapi Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunung api ini dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada Minggu (18/5/2025) pukul 20.00 WITA.Â
Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi, ujar Wafid dalam keterangan tertulis, Senin (19/5/2025).
Wafid meminta masyarakat sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tetap tenang, serta mengikuti arahan dari Pemerintah setempat dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
Informasi terkini mengenai aktivitas gunungapi dapat diakses melalui situs resmi Magma Indonesia maupun media sosial resmi Badan Geologi, imbaunya.
Waspada Potensi Banjir Lahar
Ia juga meminta masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk mewaspadai potensi banjir lahar saat hujan deras. Dengan menggunakan masker dan penutup hidung untuk menghindari terjadinya gangguan pernafasan.
Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana diharapkan mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan deras, khususnya di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen, tuturnya.Â
Selain itu juga warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan, jelas Wafid,