Jakarta Integrasi pusat penjualan (seller center) antara platform e-commerce besar seperti Tokopedia dan TikTok Shop menawarkan keuntungan signifikan bagi para pengusaha di berbagai tingkatan, mulai dari UMKM hingga bisnis berskala lebih besar.
Konsep ini muncul sebagai solusi strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kinerja bisnis, terutama di tengah kondisi perlambatan ekonomi global.
Integrasi ini memungkinkan para penjual mengelola toko mereka di dua platform berbeda melalui satu dasbor terpadu. Selain mengurangi waktu untuk tugas administratif, sistem ini memberikan keleluasaan bagi pengusaha untuk lebih fokus pada pengembangan produk dan strategi pemasaran.
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menilai integrasi ini merupakan langkah yang wajar dan bermanfaat.
“Sebagai satu platform yang dikendalikan oleh perusahaan yang sama, sudah sepatutnya seller center bagi penjual yang di Tokopedia maupun di TikTok Shop terintegrasi. Tujuannya untuk lebih memudahkan bagi penjual mengelola akun toko di kedua aplikasi tersebut,” ujar Nailul dikutip Kamis (5/6/2025).
Lebih dari sekadar efisiensi, integrasi ini juga membuka akses ke pasar yang lebih luas. Data gabungan dari Tokopedia dan TikTok Shop menunjukkan potensi jangkauan hingga 200 juta pengguna aktif, ditambah kolaborasi dengan lebih dari 8 juta kreator konten di TikTok. Hal ini memberikan peluang promosi yang lebih kreatif dan berskala besar.