Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diisukan mundur dari Kabinet Merah Putih. Seiring isu itu, ekonom menilai jika Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur akan berdampak terhadap rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dalam paparannya, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menuturkan, kondisi politik berpotensi mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan IHSG.
Kalau teorinya setiap political announcement akan berdampak pada nilai tukar dan IHSG,” ujar dia saat dihubungi www.wmhg.org ditulis Rabu, (3/9/2025).
Seiring Sri Mulyani dikabarkan mundur, Esther menilai, hal itu berdampak terhadap nilai tukar rupiah dan IHSG. Apalagi Sri Mulyani sudah menjadi menteri keuangan selama tiga periode sehingga ada kepastian dari investor. “Secara empiris sudah terbukti bahwa setiap political announcement pasti berdampak ke nilai tukar dan IHSG, tutur Esther.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji menuturkan, sosok Sri Mulyani memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menjaga keberlanjutan ekonomi di Indonesia. Ia menilai, kebijakan makro sangat efektif dan terlaksana baik.
Nafan mencontohkan saat ekonomi Indonesia masih terjaga di tengah pandemi COVID-19. Sri Mulyani memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam meningkatkan ekonomi suistanability di tanah air. Kebijakan makro prudensial sangat efektif dan terlaksa baik. Fundamental ekonomo solid di tengah krisis COVID-19. Belum lagi terjadi dinamika instabilitas politik dan keamanan belakangan ini fundamental makro domestik kita masih solid,” ujar Nafan.
Selain itu, Nafan menuturkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga diakui secara internasional dan mendapatkan kepercayaan investor asing.