Jakarta Sejumlah pemimpin raksasa teknologi di Sillicon Valley yang pernah menyumbang dana kampanye atau dana pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ternyata harus menelan pil pahit.
Dalam tiga bulan pertama masa jabatan Trump, para bos perusahaan teknologi juga ikut terdampak kebijakan ekonomi yang mengguncang pasar dunia.
Perusahaan yang didirikan atau dijalankan CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO Apple Tim Cook, CEO Google Sundar Pichai, CEO Tesla Elon Musk, dan pendiri Amazon Jeff Bezos secara kumulatif telah kehilangan nilai hampir USD 1,8 triliun sejak awal tahun 2025.Â
Melansir lama CNN, Kamis (10/4/2025), penurunan ini terjadi bahkan setelah pasar saham kembali pulih pada hari Rabu (9/4) sebagai respons terhadap penangguhan tarif impor yang direncanakan Trump. Akibatnya, kekayaan pribadi para pemimpin tersebut juga menyusut.
Bos Tesla, Elon Musk telah mengalami kerugian paling dramatis
Meskipun telah menyumbangkan setidaknya USD 290 juta atau Rp4,8 triliun untuk mendukung pemilihan kembali Trump dan keterlibatannya dalam Departemen Efisiensi Pemerintah, kekayaan bersih orang terkaya di dunia tersebut telah anjlok hingga USD 143 miliar atau Rp2,4 kuadriliun sejak awal tahun 2025, menurut data Bloomberg Billionaires Index pada 8 April.
Hal itu sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam saham Tesla, yang terbebani oleh pekerjaan kontroversial Musk di pemerintahan, meningkatnya persaingan, dan sekarang, ancaman tarif.
Saham Tesla sendiri telah menurun drastis hingga 28% dan kapitalisasi pasarnya turun USD 376,6 miliar sejak awal tahun ini, hingga penutupan pasar pada 9 April 2025. Elon Musk juga mengakui bahwa tarif impor dapat berdampak signifikan pada Tesla.