Jakarta – Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt menuturkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertimbangkan untuk menggugat Ketua Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS, Jerome Powell.
Pernyataan itu muncul setelah Trump pada hari yang sama menulis sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan gugatan besar terhadap Powell dilanjutkan,. Demikian seperti dikutip dari CNN, Rabu (13/8/2025).
Untungnya, perekonomian saat ini sangat bagus hingga kami mampu melewati Powell dan dewan yang pasif. Namun, saya mempertimbangkan untuk mengizinkan gugatan besar terhadap Powell dilanjutkan karena pekerjaan yang buruk dan sangat tidak kompeten yang ia lakukan dalam mengelola pembangunan Gedung Federal Reserve,” tulis Trump di platform media sosialnya.
The Federal Reserve menolak memberikan komentar terkait langkah yang mungkin diambil Donald Trump.
Gugatan yang tengah dipertimbangkan Trump kemungkinan memiliki kemiripan dengan penyelidikan kriminal yang didorong oleh anggota DPR dari Partai Republik, Anna Paulina Luna.
Luna menuduh Jerome Powell memberikan kesaksian palsu pada Juni lalu kepada anggota parlemen terkait rencana renovasi gedung Fed. Sejak kesaksian itu, pihak Fed telah merilis lebih banyak dokumen untuk memperjelas pernyataan Powell dibuat di bawah sumpah.
Langkah hukum yang dipikirkan Trump muncul di tengah sikap Fed yang belum memenuhi permintaannya untuk menurunkan suku bunga. Sebelumnya, Trump pernah mengancam akan memecat Powell karena alasan tersebut.
Namun belakangan, ia menyatakan akan membiarkan Powell tetap memimpin bank sentral hingga masa jabatannya berakhir pada Mei mendatang. Meski demikian, Trump juga mengatakan akan berencana mengumumkan pengganti Powell beberapa bulan lebih awal dari biasanya.
Memecat Jerome Powell akan menjadi langkah yang rumit secara hukum, mengingat anggota dewan Fed yang telah dikonfirmasi Senat hanya dapat diberhentikan “dengan alasan tertentu” (for cause).
Namun, Trump tampaknya ingin menjadikan proyek renovasi gedung Fed senilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS) sebagai alasan yang dapat dianggap memenuhi syarat “for cause” untuk pemecatan. Ia mengklaim renovasi tersebut seharusnya hanya memerlukan “perbaikan senilai 50 juta dolar. Itu Tidak bagus!”.