Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melanjutkan serangan terhadap ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Donald Trump menyerukan pengurangan suku bunga lebih besar.
Donald Trump meski menunjuk Powell menjadi ketua the Fed pada 2017, Trump sering kali mengecam ketua the Fed karena mempertahankan suku bunga lebih tinggi dari yang diinginkan presiden. Demikian mengutip CNN, Jumat (20/6/2025).
Pada Rabu, setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), the Fed mengatakan akan mempertahankan suku bunga 4,25%-4,5%. The Fed juga mencatat ekonomi tetap kuat tetapi jalur inflasi tidak pasti sebagian karena tarif besar yang telah diberlakukan Trump pada barang-barang asing.
Terlambat Jerome Powell merugikan negara kita ratusan miliar dolar,” tulis Trump di Truth Social pada Kamis pekan ini, seperti dikutip dari CNN.
Ia juga menulis kalau keterlambatan merupakan aib. Terlambat adalah aib Amerika, ujar Trump.
Pemangkasan langsung 2,5 persen akan menjadi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. The Fed umumnya menyesuaikan suku bunga acuan naik atau turun seperempat poin, tetapi ukuran setiap penyesuaian suku bunga sesuai dengan realitas ekonomi saat itu.
Misalnya, ketika inflasi mencapai titik tertinggi dalam 40 tahun pada 2022, the Fed menaikkan suku bunga hingga 0,75%. Begitu pula, ketika ekonomi sedang lesu selama awal pandemi, the Fed memangkas suku bunga secara agresif.
Jerome Powell menolak menanggapi sindiran Trump. Sebaliknya, ia mengatakan fokus pada mandat the Fed untuk menjaga inflasi tetap rendah dan pertumbuhan lapangan kerja tetap tinggi.