Jakarta – Domino’s Pizza Enterprises, pengelola gerai makanan cepat saji Domino’s Pizza telah menutup 312 gerai. Dari jumlah gerai yang ditutup itu, 233 gerai tutup di Jepang.
Penutupan gerai Domino’s itu bukan tanpa alasan. Perseroan menyatakan menutup gerai merupakan keputusan yang sulit dan fokus kembali membangun momentum.
“Di Asia, kami telah mengambil keputusan yang sulit tetapi perlu untuk menutup gerai yang berkinerja buruk dan memfokuskan kembali pada frekuensi dan nilai. Upaya sedang dilakukan untuk kembali membangun momentum,” ujar Executive Chair Jack Cowin seperti dikutip dari laman Yahoo Finance, Rabu (3/9/2025).
Cowin menuturkan, pihaknya fokus pada hal-hal fundamental sambil melakukan perubahan struktural yang diperlukan untuk bersaing dan berkembang dalam lingkungan yang terus berubah.
Mengutip laman Business Times, pada semester pertama tahun fiskal 2025 Domino’s Pizza Enterprises melaporkan rugi bersih 22,2 juta dolar Australia atau sekitar Rp 237,46 miliar (asumsi kurs dolar Australia terhadap rupiah 10.696) dibandingkan periode tahun sebelumnya untuk 58 juta dolar Australia atau Rp 620,33 miliar.
Domino’s Pizza Enterprises mencapai rekor apda 2021 seiring pandemi COVID-19 mendorong permintaan layanan pesan antar.