Jakarta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti posisi para pengemudi angkutan barang sebagai pihak yang paling terdampak dalam polemik kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) atau truk ODOL.
Dalam pembukaan Rapat Koordinasi Penanganan ODOL di Jakarta, Rabu (17/7/2025), AHY menyampaikan selama ini para pengemudi sering dipersalahkan ketika terjadi kecelakaan di jalan, padahal mereka hanya menjalankan tugas di tengah kondisi kerja yang penuh risiko, minim perlindungan, dan kesejahteraan yang rendah.
Pengaturan peningkatan kesejahteraan bagi para pengemudi kendaraan angkutan barang. Ini juga harus menjadi perhatian kita. Ingat, para pengemudi ini seringkali menjadi korban dan juga seringkali dipersalahkan ketika terjadi kecelakaan di jalan, ujarnya.
Perlu Mencari Nafkah
AHY bahkan menyebut banyak dari mereka terpaksa mengoperasikan kendaraan dengan muatan berlebih untuk mencari nafkah. Dalam situasi seperti itu, pemerintah menurutnya wajib hadir memberikan perlindungan sosial dan hukum.
Bahwa kendaraan dengan beban yang berlebihan, berbahaya, sudah diketahui berbahaya, tapi tidak ada pilihan. Karena bagi mereka ini adalah nafkah yang halal. Jadi kita harus berpihak pada para pengemudi,” tuturnya.