Jakarta – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang kerap disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM), menandatangani nota kesepahaman (MoU) guna mendorong 15.000 unit rumah pertama bagi warga Jawa Barat. Program ini turut didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Dedi Mulyadi berharap kepada para pemerintah daerah (pemda) agar dapat mendukung pihak BPS untuk dapat melakukan pengkinian data warganya, minimal dua kali dalam setahun.
Dalam konteks ini, ia menekankan kepada warga Jawa Barat bahwa rumah jadi hal yang utama dibandingkan aspek lainnya. Namun, KDM mengingatkan bahwa perlu dipertimbangkan juga mengenai dampak keberlangsungan perekonomian warganya apabila menempati rumah baru.
Saat ini kami tengah menyiapkan program pendirian rumah panggung pada daerah-daerah rawan banjir, seperti di Karawang, Sukabumi, maupun Bekasi. Tidak tidak mudah bagi masyarakat untuk berpindah dan menempati rumah barunya, sedangkan sebelumnya sudah terbiasa mencari penghidupan di situ. Perlu juga diperhatikan agar perekonomiannya tetap bergerak, ungkapnya dalam pernyataan tertulis, Jumat (6/6/2025).
Target Penyaluran Rumah
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menambahkan, Pemerintah RI optimistis dalam pemenuhan target penyaluran rumah di 2025. Terlebih saat ini ditambah dari yang sebelumnya 220.000 unit rumah menjadi 350.000 unit rumah.
Jika target Provinsi Jabar tercapai, dapat dibayangkan berapa banyak industri bergerak dalam membangun satu rumah, kata Menteri yang kerap disapa Ara tersebut.