Jakarta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM kembali memancing sorotan. Lewat pernyataannya yang bilang sanggup menggaji warga Jakarta Rp 10 juta per kepala keluarga (KK), jika dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Pernyataan itu dilontarkannya dalam pidato di Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI) 2025 di Bandung beberapa waktu lalu. Menurut hitungannya, APBD Jakarta 2025 sebesar Rp 91,34 triliun masih cukup untuk membayarkan gaji Rp 10 juta kepada 2 juta KK, dengan total nilai Rp 20 triliun.
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, menganggap Dedi Mulyadi keliru melakukan penghitungan. Pasalnya, jika Pemprov DKI harus membayar 2 juta KK Rp 10 juta per bulan, maka ongkos yang perlu dikeluarkan mencapai Rp 240 triliun per tahun.
Namun, politikus PDIP ini menanggapinya santai dan tak mau berpolemik dengan angka. Chico justru memandang statemen itu sebagai sebuah semangat untuk saling membangun Indonesia dari provinsi masing-masing
Intinya saya enggak mau mencemooh, Kang Dedi terlalu bersemangat sehingga sampai salah hitung. Tapi, kami mengapresiasi Kang Dedi sebagai salah satu gubernur terbaik di Indonesia saat ini, sama niatnya dengan Mas Pram (Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta) untuk mensejahterakan warga, kata Chico dikutip dari kanal News www.wmhg.org beberapa waktu lalu.
Tak Bisa Dilakukan
Dari sisi regulasi, Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansah mengatakan, pemberian gaji Rp 10 juta per KK oleh Pemprov DKI Jakarta kepada warganya tidak bisa dilakukan.
Saya memandang bahwa selama ini belum ada aturan, kebijakan/regulasi yang terkait memberikan gaji kepada warganya, terlepas dari nilainya, ujar Trubus kepada Rabu (14/5/2025).
Selain itu, ia juga menyoroti anggaran 2025 Rp 91,34 triliun yang telah dipetakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk berbagai alokasi belanja. Trubus menyebut, Pemprov DKI lewat anggarannya bahkan telah membantu Pemprov Jawa Barat untuk membenahi sejumlah masalah di Bekasi, Depok dan Bogor, yang masih masuk dalam kawasan aglomerasi Jakarta Raya.
Harusnya kan Pramono Anung menjelaskan bahwa selama ini kan juga sudah diberikan hibah untuk Bekasi. Terkait dengan sampah, terkait dengan banjir, kan Jakarta sudah membantu, bebernya.