Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) masih menunggu negosiasi antara Indonesia dan China soal penyelesaian utang Kereta Cepat Whoosh. Menyusul rencana negosiasi akan dilakukan pemerintah kedua negara.
Managing Director Stakeholder Management and Communications Danantara, Rohan Hafas mengatakan pihaknya masih menunggu hasil negosiasi tersebut.
BACA JUGA:Alasan Danantara Pakai Dividen BUMN Buat Beli SBN
BACA JUGA:Danantara Pertimbangkan Terbitkan Obligasi Global, Tahun Depan?
BACA JUGA:Danantara Bakal Terbitkan Patriot Bond Jilid II, Tunggu Minat Investor
Kita belum ada progres terbaru, karena itu masih bilateral dibicarakan, kata Rohan di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Kami akan sampaikan ketika sudah ada kepastian komitmen dari kedua pihak secara bilateral, ia menambahkan.
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria menyampaikan negosiasi dengan China akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono.
Belum ada (jadwal negosiasi ke China). Nanti kan dipimpin oleh Pak Menko. Selama ini saya rapatnta dengan Pak Menko Infrastruktur ya, beber dia di Kantor Kemenko Perekonomian, beberapa waktu lalu.
Bahas Skema dengan Menkeu Purbaya
Diberitakan sebelumnya, CEO BPI Danantara Rosan Roeslani, buka suara soal rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk ikut ke China bersama tim negosiasi dalam pembahasan lanjutan soal utang Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Rosan memastikan komunikasi intens terus dilakukan dengan Menkeu Purbaya terkait penyelesaian utang Whoosh.
Kita komunikasi terus dengan beliau, dengan Pak Purbaya. Kita duduk dan kita sedang ini juga untuk memastikan bahwa nanti kita ke China-nya, kita sudah matang proposal ke China nya kita komunikasi terus,” kata Rosan saat ditemui usai menghadiri PLN CEO Forum, di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu, 26 November 2025.
/2019/06/11/1646707349.jpg)
/2025/06/11/1083351027.jpg)
/2020/03/12/831136498.jpg)
/2025/10/16/1455225288.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1400474/original/063702300_1478686860-20161109--Donald-Trump-Unggul-Rupiah-Terpuruk-Jakarta-Angga-Yuniar-04.jpg)

/2025/10/15/1678182362.jpg)
/2025/10/15/933923880.jpg)
/2025/10/10/27699396.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426164/original/076612100_1764285899-e6d2d9b3-0f0d-4a46-8337-489cf76e1b29.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426167/original/040050700_1764287641-ab359235-7759-458b-81ff-6aaae365985f.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4013695/original/083702900_1651632388-000_329D9V2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5425974/original/076845600_1764244917-PT_BGMPA.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5425388/original/000197700_1764224864-Direktur_Utama_Bulog.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3285862/original/005473600_1604404968-20201103-pembebasan-tarif-bea-masuk-permudah-umkm-ekspor-produk-ke-AS-ANGGA-4.jpg)