Jakarta – Harga emas dunia turun lebih dari 1% pada perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025, di bawah level USD 4.000 per ounce. Koreksi harga emas terjadi dipicu dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat dan investor juga merealisasikan keuntungan dari emas. Sentimen lainnya yang berdampak terhadap harga emas yakni kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Di sisi lain harga perak menguat didorong momentum di pasar emas, permintaan investasi yang kuat dan defisit pasokan yang terus menerus. Hal itu mendorong harga perak di atas USD 50 per ounce untuk pertama kali. Demikian seperti dikutip dari CNBC, Jumat (10/10/2025).
Harga emas di pasar spot turun 1,1% menjadi USD 3.993,41 per ounce pada pukul 12.38 PM. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 1,6% menjadi USD 4.006,40.
Indeks dolar AS naik 0,5% dan mendekati level tertinggi dalam dua bulan, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Para spekulan mulai mengambil beberapa aset emas seiring berlakunya gencatan senjata di Gaza karena hal itu mengurangi ketegangan di wilayah yang secara historis bergejolak, ujar seorang pedagang logam independent, Tai Wong.
Israel dan Hamas menandatangani perjanjian gencatan senjata pada Kamis, tahap pertama dari inisiatif Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.
Namun, secara keseluruhan, kepercayaan terhadap perdagangan ini sebagian besar tidak berkurang. Namun, reli ini begitu cepat sehingga tidak ada dukungan nyata yang masuk hingga USD 3.850, kata Wong.
Di tengah koreksi harga emas dunia, bagaimana pergerakan harga emas 24 karat pada Jumat, (10/10/2025)?