Jakarta Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), Agung Budi Waskito, buka-bukaan jika perusahaan yang dipimpinnya kini semakin terbebani oleh penugasan di proyek kereta cepat atau Whoosh.
Pasalnya, proyek Whoosh atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sudah beroperasi tengah terlilit utang jumbo, dan belum memberikan imbal hasil keuntungan bagi perusahaan.
BACA JUGA:AHY Pastikan Utang Whoosh Tak Ganggu Modernisasi Perkeretaapian Indonesia
BACA JUGA:Jadi Investor, Wijaya Karya Terus Rugi Sejak Kereta Cepat Whoosh Beroperasi
BACA JUGA:KPK Endus Tanah Negara Dijual di Proyek Kereta Cepat Whoosh, Nusron Wahid Siap Buka Data
BACA JUGA:Promo Hari Pahlawan, Tiket Kereta Cepat Whoosh Dijual Mulai Rp 200 Ribu
Perseroan juga tengah menghadapi tantangan akibat penugasan investasi jangka panjang, seperti Kereta Cepat yang belum memberikan return bagi perusahaan. Sehingga semakin menambah beban berat bagi perusahaan, ujarnya dalam sesi public expose WIKA, Rabu (12/11/2025).
Sehingga Wika membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk bisa melakukan penyehatan, baik sekarang maupun ke depan, kata Agung Budi Waskito.
Terlebih, realisasi kontrak baru Wika pada semester I-III 2025 merosot jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dengan hanya mengantongi Rp 6,195 triliun kontrak baru, turun hingga 81,42 persen dari 2022.
Kami harus akui bahwa tahun 2025 adalah tahun yang kami sangat tertekan, khususnya di omzet kontrak. Dengan adanya Inpres Nomor 1 Tahun 2025, dimana efisiensi daripada APBN ini secara otomatis memang proyek di pemerintah berkurang cukup jauh.
Kami harus akui bahwa tahun 2025 adalah tahun yang kami sangat tertekan, khususnya di omzet kontrak. Dengan adanya Inpres Nomor 1 Tahun 2025, dimana efisiensi daripada APBN ini secara otomatis memang proyek di pemerintah berkurang cukup jauh, ungkapnya.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5410159/original/095917700_1762922689-Menteri_Ketenagakerjaan__Menaker__Yassierli-2.jpeg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408677/original/077090800_1762830008-536f9b46-0bf9-46c9-85e4-3d751da3c66d.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3271756/original/069996900_1603102551-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4973619/original/042110500_1729392423-Picsart_24-10-20_09-21-48-342.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219633/original/084845400_1747221145-20250514-Harga_Emas-ANG_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5219631/original/022997400_1747221145-20250514-Harga_Emas-ANG_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976572/original/043059500_1441279137-harga-emas-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3172729/original/052282800_1594117386-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4723189/original/060727400_1705921940-fotor-ai-20240122181141.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5366601/original/054107200_1759246878-Untitled.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5366710/original/070174200_1759284785-fresh-shrimp-prawn.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4595491/original/021588300_1696237540-20231002-Tampilan_Kereta_Cepat-AFP_6.jpg)