Jakarta – Pandu Patria Sjahrir mengisahkan percakapannya sebelum ditunjuk sebagai Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Padahal dia mengakui awalnya tak tahu mengenai lembaga bentukan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Awal mula penunjukkannya dimulai dari November 2024. Kala itu, Pandu dipanggil Prabowo Subianto yang ternyata membahas soal sovereign wealth fund (SWF) Indonesia bernama Danantara Indonesia.
BACA JUGA:Proyek Sampah Jadi Listrik Diminati 120 Perusahaan, Tender Diketok Akhir 2025
Awalnya saya pikir panggilan itu untuk satu pekerjaan tertentu, tapi kemudian beliau menyebut tentang Danantara, yang saat itu bahkan saya belum tahu apa itu Danantara. Saya bertanya, \’Apa itu Danantara?\’ Beliau menjawab, \’ini adalah sovereign fund (dana kekayaan negara)\’, tutur Pandu dalam Forbes Global CEO Conference, di St Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Pandu kembali bertanya maksud Prabowo soal SWF. Alhasil, Kepala Negara menyodorkan daftar perusahaan BUMN. Seketika, Pandu sadar pemanggilannya itu bukan untuk pekerjaan yang mudah.
Usai menyadari hal itu, Pandu Sjahrir lantas mencari tahu kepada Prabowo tujuan dari dibentuknya Danantara dan mengelola seluruh BUMN tersebut.
Jadi saya berkata, waduh, sepertinya ini bukan pembicaraan yang ringan. Tapi saya langsung bertanya, apa yang Bapak harapkan dari lembaga ini? Beliau menjawab, \’Saya ingin ini menjadi warisan untuk masa depan, dan dijalankan seperti sovereign fund profesional terbaik\’, katanya mengisahkan lagi.