Bali – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar buka peluang relaksasi kredit bagi korban terdampak bencana Sumatera. Relaksasi kredit juga pernah diberikan saat masa pandemi Covid-19.
Mahendra mengatakan, kemungkinan pemberian relaksasi itu tengah dihitung oleh OJK serta melibatkan perusahaan pemberi pembiayaan dan kredit.
BACA JUGA:OJK: Ratusan Perusahaan Sudah Pakai Kripto Buat Investasi
BACA JUGA:Update Soal Right Issue, INET Tegaskan Tak Ada Perubahan Rencana
BACA JUGA:OJK Hati-Hati Proses Izin 2 Perusahaan yang Ajukan Jadi Bursa Kripto
Apakah sampai memerlukan suatu aktivasi dari pengaturan yang terkait dengan penanggulangan bencana, atau bisa dilakukan langsung oleh masing-masing lembaga jasa keuangan, ini juga sedang dikoordinasi lebih dalam lagi oleh kami, kata Mahendra disela OECD Asia Roundtable on Digital Finance 2025, di Sanur, Bali, Senin (1/12/2025).
Kajian serius tengah dijalankan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Dian Ediana Rae di sektor perbankan. Serta, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, Agusman untuk sektor pembiayaan.
Ini merupakan prioritas dan fokus kami bersama terkait dengan bagaimana dampak-dampak konsekuensi pembiayaan maupun keuangan yang terjadi di kawasan di sana, tutur Mahendra.
Mahendra juga meminta anak buahnya untuk mengkaji klaim asuransi dari dampak bencana. Sedang dilakukan tentunya assessment mengenai bagaimana dampaknya dan terkait dengan klaim maupun penggantian asuransi yang terjadi secara menyeluruh, ujar dia.
Bos OJK Berduka
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar turut menyampaikan duka mendalam atas bencana siklon tropis Senyar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dia turut berkomitmen untuk meringankan beban masyarakat.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976574/original/043353600_1441279137-harga-emas-6.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4175990/original/038713100_1664504466-blt_bbm_bANYUWANGI.jpg)





:strip_icc()/kly-media-production/medias/3291090/original/060643400_1604902998-20201109-Donald-Trump-Kalah-Pilpres-AS_-Rupiah-Menguat-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383000/original/098357600_1760612392-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4156441/original/068897800_1663062670-Emas5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3324618/original/083189900_1608026626-20201215-Harga-emas-terus-turun-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5399347/original/032033200_1761953080-Gedung_Pabrik_Karawang_Ajinomoto_Indonesia__dron_view_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5372719/original/015353300_1759752210-IMG-20251006-WA0013.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427956/original/095621600_1764469652-IMG_8739.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380904/original/013864300_1760438137-men6.jpg)