Jakarta Upaya panjang mewujudkan kemandirian bahan baku industri nasional akhirnya memasuki babak baru. PT Pupuk Kaltim, anak usaha PT Pupuk Indonesia, resmi memulai pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia dengan nilai investasi mencapai Rp5 triliun.
Proyek ini dianggap strategis karena selama puluhan tahun Indonesia bergantung penuh pada impor untuk memenuhi kebutuhan soda ash.
BACA JUGA:Pemkot Bontang Raih Penghargaan ANRI 2024 atas Komitmen Tata Kelola Arsip yang Baik
BACA JUGA:Proyek Kaltim Industrial Estate dan Soda Ash Plant di Bontang Diminati Investor Global
BACA JUGA:Cerita Ali, Nelayan Eks Karyawan Tambang Kini jadi CSR Badak LNG Dirikan Pusat Konservasi dan Wisata Mangrove
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menegaskan bahwa realisasi proyek ini telah melalui perjalanan berliku bahkan selama tiga dekade. Menurutnya, konsumsi domestik mencapai sekitar 1 juta ton per tahun, sementara kemampuan produksi dalam negeri selama ini nol persen.
“Ini adalah tonggak penting memulai langkah besar yang telah diupayakan selama 30 tahun. Ini adalah bakti kita untuk Indonesia,” tegas Rahmad.
Soda ash merupakan bahan baku industri yang krusial, digunakan dalam pembuatan kaca, deterjen, sabun, pulp dan kertas, hingga tekstil. Data Kementerian Perindustrian dalam beberapa publikasi menyebutkan bahwa kebutuhan bahan baku berbasis soda ash terus meningkat mengikuti pertumbuhan industri manufaktur dan konstruksi.
Pabrik yang berdiri di lahan seluas 16 hektare di kawasan industri Bontang ini direncanakan memiliki kapasitas produksi 300 ribu metrik ton soda ash setiap tahun, serta amonium klorida dengan volume setara sebagai produk sampingan.
Target penyelesaian konstruksi ditetapkan dalam 33 bulan dan diharapkan beroperasi komersial pada akhir 2028.Dengan kapasitas tersebut, pengurangan impor diperkirakan mencapai 30 persen pada tahap awal operasi. Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat tren impor soda ash terus meningkat dalam lima tahun terakhir, seiring tingginya permintaan domestik untuk industri kaca dan detergen.
Jika kapasitas pabrik meningkat di fase ekspansi, peluang ekspor ke negara tetangga di Asia Tenggara terbuka lebar.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2938351/original/055837500_1571028075-download.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4242618/original/081125200_1669641659-UMP_2023.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5203982/original/041738600_1745988471-30_april_2025-1.jpg)




