Jakarta Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Indonesia akan tetap terkendali di kisaran 2,5 -+ 1% pada tahun 2025 dan 2026.
“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1% pada tahun 2025 dan 2026,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam konferensi pers RDG Juni 2025, Rabu (18/6/2025).
“Inflasi inti diperkirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran kapasitas ekonomi yang memadai, imported inflation yang terkendali, dan dampak positif dari digitalisasi,” bebernya.
Selain itu, BI juga memperkirakan Inflasi volatile food akan terkendali, didukung oleh sinegi pengendalian inflasi Bank Indonesia dengan pemerintah baik pusat maupun daerah.
“Bank Indonesia terus memperkuat respon kebijakan moneter termasuk dengan mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market, sehingga transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga pasca penurunan BI-Rate dapat berjalan makin baik,” jelas Perry.
BI mencatat Indeks Harga Konsumen atau IHK pada Mei 2025 mencapai 1,60% year-on-year, sementara inflasi inti tetap terkandali sebesar 2,4% year-on-year.
Sedangkan kelompok volatile food tercatat deflasi sebesar 1,17% year-on-year didukung oleh kecukupan pasokan komoditas pangan utama, dan eratnya sinergi pengendalian inflasi oleh tim pengendalian inflasi baik di pusat maupun di daerah.
“Nilai tukar rupiah menguat, didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan peningkatan pasokan valas oleh residen dan non-residen,” ungkap Perry.
Perry mencatat, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Juni 2025 data hingga 17 Juni 2025 menguat sebesar 0,06% point to point dibandingkan dengan posisi akhir bulan sebelumnya.
“Penguatan Rupiah juga terjadi terhadap kelompok mata uang negara berkembang mitra dagang utama Indonesia dan kelompok mata uang negara maju di luar dolar AS,” tambahnya.