Jakarta – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Mayjen (Purn) Lodewijk Pusung, mengajak Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk menjadi mitra strategis dalam mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis. Hal ini disampaikan dalam acara penutupan Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI, Kongres Tani, dan Tani Fest 2025, Rabu (26/6/2025).
Lodewijk menilai keterlibatan HKTI penting untuk memastikan rantai pasok bahan pangan bagi program tersebut berjalan dengan baik dan bersih dari praktik penipuan yang merugikan petani.
“Mudah-mudahan belum ada yang tertipu di sini. Karena banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Gentayangan di luar sana, mengaku BGN. Terus minta duit. Saya kemarin baru menemukan dan tolong. HKTI menjadi mitra BGN untuk mencari orang-orang yang seperti ini,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan maraknya oknum supplier nakal yang memperdaya petani, serta pentingnya peran aktif HKTI untuk membantu memberikan edukasi sekaligus pengawasan di lapangan.
“Nah disini sudah mulai muncullah supplier nakal ini yang memperdaya para petani itu. Nah tugas teman-teman HKTI. Jadi tolong dikasih tahu teman-teman petani itu. Supaya tidak dimain-mainkan oleh si supplier nakal,” katanya.
Lodewijk juga menekankan urgensi kolaborasi dalam menyuplai kebutuhan gizi harian bagi penerima manfaat program makan bergizi gratis. Saat ini, kebutuhan sayur tercatat mencapai 120–150 kilogram per hari, sedangkan buah mencapai 350 kilogram per hari. Ia menilai petani yang tergabung dalam HKTI dapat menjadi sumber utama pasokan yang sehat dan terpercaya.
“Yakinkan teman-teman di bawah, yakinkan rakyat untuk bisa melakukan ini. Supaya bisa men-supply kebutuhan dapur di setiap wilayah,” ujarnya.
Melalui kerja sama ini, BGN berharap distribusi bahan pangan bergizi tidak hanya lebih terkontrol, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung kepada petani lokal yang menjadi ujung tombak ketahanan pangan nasional.