Jakarta – Pemerintah Indonesia akan menyiapkan anggaran belanja subsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp 318,88 triliun.
Rincian belanja subsidi tahun anggaran 2026 itu untuk subsidi energi sebesar Rp 210,06 triliun dan subsidi nonenergi sebesar Rp 108,82 triliun.Demikian mengutip dari buku Nota Keuangan 2026.
Adapun belanja subsidi 2026 meningkat dari posisi 2024 sebesar Rp 292,7 triliun dan outlook 2025 sebesar Rp 288,1 triliun.
Dalam RAPBN Tahun Anggaran 2026, subsidi energi akan sebesar Rp 210,06 triliun. Subsidi energi itu terdiri atas subsidi jenis BBM tertentu dan LPG Tabung 3 Kg sebesar Rp 105,41 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 104,64 triliun.
Dalam RAPBN Tahun Anggaran 2026 itu masih akan dialokasikan belanja subsidi LPG tabung 3 kg dan subsidi listrik rumah tangga berbasis komoditas.
“Kebijakan transformasi subsidi energi menjadi subsidi berbasis orang/penerima manfaat akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan data, infrastruktur, serta kondisi ekonomi dan sosial masyarakat,” demikian seperti dikutip.
Sementara itu, anggaran subsidi jenis BBM tertentu dan LPG tabung 3 kg dalam RAPBN Tahun Anggaran 2026 direncanakan sebesar Rp 105,41 triliun atau lebih tinggi 11,2% apabila dibandingkan dengan outlook 2025 sebesar Rp 94,79 triliun.