Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP), Sakti Wahyu Trenggono khawatir banyak kawasan konservasi laut yang dilanggar oleh kapal, termasuk pencari ikan. Hal ini bisa dilihat saat data luasan konservasi disandingkan dengan sebaran kapal ikan.
Dia menampilkan peta sebaran kawasan konservasi laut di Indonesia. Itu tersebar di sejumlah zona wilayah pengelolaan perikanan (WPP). Namun, ketika disandingkan dengan sebaran kapal ikan lewat pemantauan digital, banyak kawasan tersebut yang tertutup atau dilalui kapal.
Ini kami sampaikan yang hijau, grid hijau ini adalah wilayah konservasi laut kalau kita tampilkan yang tadi situasi satu jam yang lalu (sebaran kapal), tidak ada lagi, sudah semua dilanggar padahal ruang konservasi tidak boleh diganggu total, kata Trenggono dalam Peluncuran Blue Food Assesment Indonesia (BFA) dan Indonesia Blue Economy Index (IBEI) di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Adapun, luas kawasan konsevasi laut mencapai 29,27 juta hektare per 2023 lalu. Pada saat yang sama, ada lebih dari 6 ribu kapal ikan yang berlalu lalang yang terpantau secara digital setelah dipasang Vessel Monitoring System (VMS).
Trenggono menegaskan, kawasan konservasi penting untuk dijaga keasliannya. Sehingga segala bentuk kapal tidak diperkenankan untuk masuk ke kawasan tersebut.
Ruang konservasi adalah tempat bagaimana biota laut, kalau dia mau memijah atau bertelur dan seterusnya pasti dia akan pergi ke lokasi atau ke tempat yang dia terbiasa seperti itu, tuturnya.