Jakarta – Perekonomian Indonesia diperkirakan tetap berada pada jalur pertumbuhan positif sepanjang 2025, meski dihadapkan pada dinamika global dan tekanan eksternal.
Hingga triwulan II 2025, Produk Domestik Bruto (PDB) mencatat kenaikan 5,12% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 4,87% pada triwulan sebelumnya. Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama, terutama karena momentum libur Lebaran dan tahun ajaran baru.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menjelaskan konsumsi masyarakat tumbuh 4,97% yoy, meningkat dari 4,89% pada Triwulan I 2025. Dorongan lainnya berasal dari investasi yang melonjak signifikan 6,99% yoy pada periode yang sama, seiring naiknya impor barang modal, khususnya mesin dan peralatan.
Berdasarkan Mandiri Spending Index (MSI), pertumbuhan belanja masyarakat di Triwulan II 2025 didukung oleh kategori leisure, mobilitas, serta layanan pendidikan. Belanja transportasi bahkan meningkat 71% yoy. Andry menekankan dominasi generasi muda dalam struktur demografi Indonesia menjadi faktor pendorong utama tren konsumsi berbasis pengalaman.
Namun, ia juga mengingatkan adanya pergeseran ke arah kebutuhan pokok setelah musim liburan. Sampai pertengahan Agustus 2025, belanja di supermarket tumbuh 4,2%, tertinggi dibandingkan kategori lain.
“Artinya, pasca libur sekolah, masyarakat kembali ke supermarkets untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga. Selain itu, Bank Mandiri juga melihat terdapat kenaikan preferensi belanja masyarakat untuk experienced-based seperti makan di luar, travel, dan transportasi dibandingkan pembelian barang (product-based). Hal ini tercermin dari index belanja experience-based yang meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan 2024,” papar Andry dalam Mandiri Economic Outlook Q3 2025 di Jakarta pada Kamis (28/8/2025).