Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, menyebut 95 persen pusat perbelanjaan di Indonesia didominasi oleh kelas menengah dan bawah.
Alphonzus memaparkan hanya sekitar lima persen mal yang benar-benar menyasar segmen atas. Contohnya adalah pusat perbelanjaan di kawasan elite Jakarta seperti Plaza Indonesia, Senayan City, dan Grand Indonesia.
Kelas atas itu hanya 5% Pak Menteri, Kalau yang kita lihat itu hanya Thamrin Sudirman, Plaza Indonesia, Senayan City, Plaza Senayan itu cuma 5% jumlahnya dari seluruh total, Pusat perbelanjaan yang ada di Indonesia, 35% itu kelas menengah, 60% itu adalah kelas bawah. Jadi, sebetulnya, industri usaha pusat perbelanjaan Indonesia, 95% didominasi oleh kelas menengah bawah, kata Alphonzus saat ditemui usai acara Gerak Bersama 100 UMKM Lisensi Merek Lokal, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (23/7/2025).
Dengan komposisi tersebut, ia menekankan pentingnya pelaku usaha dan pemerintah memahami karakter mayoritas konsumen mal di Indonesia.
Dia menuturkan, jika ingin mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi, segmen menengah bawah ini harus diberdayakan.
Di sinilah UMKM punya ruang yang sangat besar untuk berkembang. Oleh karena itu, Alphonzus mengapresiasi acara Gerak Bersama 100 UMKM Lisensi Merek Lokal. Kegiatan ini dianggap mampu mendorong pelaku UMKM semakin naik kelas dengan masuk ke pusat perbelanjaan atau mall.
Jadi, saya kira kegiatan-kegiatan ini menjadi sangat penting supaya bisa bersinergi, berkolaborasi dengan pusat perbelanjaan. Bagi industri UMKM dan industri produk lokal, supaya bisa cepat berkembang, ujarnya.