Jakarta Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menilai biaya untuk menjalankan usaha di Indonesia terbilang mahal. Salah satunya imbas dari biaya logistik yang jauh di atas negara lain.
Dia mengatakan, biaya-biaya yang timbul dalam kegiatan usaha di Tanah Air menjadikan Indonesia sebagai \’hogh-cost economy\’. Kondisi ini pula yang membuat Indonesia kalah saing dengan negara tetangga di mata investor.
BACA JUGA:Bos Apindo Buka-Bukaan Alasan Banyak Investor Lari ke Vietnam
BACA JUGA:Tunggu Pengumuman Resmi, Pengusaha Bocorkan Hitungan Upah Minimum 2026
BACA JUGA:Menaker Yassierli: Regulasi UMP 2026 Sedang Difinalisasi
BACA JUGA:Harapan Pengusaha Bisa Diberikan Kepastian Regulasi untuk Dunia Usaha
Saya cuma mau bandingkan, biaya logistik itu mencapai 23% dari GDP, padahal yang namanya Malaysia itu cuma 13%, China cuma 16%. Harga listrik untuk industri, ini juga Indonesia ini 32% lebih tinggi dari seperti China, kata Shinta dalam Indonesia Economic Outlook 2026, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (24/11/2025).
Data yang dikantonginya mencatat, biaya pinjaman di Indonesia berada di kisaran 8-14%, jauh di atas rata-rata negara ASEAN dengan 4-6%. Biaya listrik industri sebesar USD 0,099/kWh, lebih tinggi 32 persen dari Vietnam dengan USD 0,075/kWh.
Biaya tenaga kerja juga jadi sorotan pengusaha. Dalam kurun waktu 2014-2025, biaya upah misalnya, naik 177 persen, pertumbuhan ekonomi (produk domestik bruto/PDB) naik 147 persen, dan inflasi naik 138 persen.
Jadi ini hal-hal biaya-biaya yang harus diperhatikan karena kita masih dianggap sebagai high cost economy, tandasnya.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/05/07/739346899.jpg)
/2022/01/30/1813839003.jpg)
/2025/10/17/669022889.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5422541/original/070702900_1763992458-Menteri_PKP_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4242618/original/081125200_1669641659-UMP_2023.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446423/original/015831000_1765886069-Direktur_Utama_BRI_Hery_Gunardi-16_Desember_2025c.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5416854/original/088039600_1763472365-Menteri_Perdagangan__Mendag__Budi_Santoso.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/953316/original/021276300_1439363719-20150812-Rupiah-Anjlok4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4533236/original/003719300_1691657841-Demo_Buruh-TALLO_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2843652/original/051367500_1562145738-yayaya_oke.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5448018/original/056078700_1765974252-WhatsApp_Image_2025-12-17_at_18.24.59.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5448045/original/072433200_1765976543-PT_ASDP_Indonesia_Ferry__Persero__kembali_memberangkatkan_KMP_Jatra_I-17_Desember_2025b.jpg)