Jakarta Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) menunggu hasil investasi yang sedang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengungkap penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada 2 Juli 2025.
Organisasi tempat berkumpulnya pelaku usaha penyeberangan tersebut berharap proses investigasi yang sedang dilakukan oleh KNKT juga dapat memberikan rekomendasi yang konstruktif, objektif, dan berbasis data teknis.
Selain itu, Gapasdap juga menyambut baik niat Komisi V DPR RI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan pelayaran agar ke depan, masalah keselamatan pelayaran dapat menjadi perhatian semua pihak, baik regulator, operator maupun pengguna jasa.
Khoiri Soetomo, Ketua Umum DPP GAPASDAP mengatakan rencana evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan pelayaran tersebut sangat baik.
Dalam semangat tersebut, kami mengimbau agar semua pihak menghindari generalisasi dan tetap menunggu hasil investigasi resmi penyebab insiden, katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (6/7/2025).
Gapasdap menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali tersebut dan mendoakan agar korban yang belum ditemukan segera dapat dievakuasi dan seluruh keluarga korban diberikan ketabahan serta dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, baik dalam bentuk pertolongan langsung maupun santunan yang layak.
Terkait dengan pernyataan yang menyoroti usia kapal penyeberangan di Indonesia, Gapasdap menegaskan bahwa tidak ada korelasi langsung antara usia kapal dengan kelaiklautan kapal.