Jakarta Anggota Komisi V DPR RI, Ali Mufthi, menegaskan bahwa program pembangunan 3 juta rumah bukanlah mimpi kosong, melainkan visi nyata Presiden Prabowo yang harus diwujudkan bersama.
Program ambisius ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan fokus menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat miskin.
Selain untuk menekan angka backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,7 juta unit, program ini juga diharapkan menjadi stimulus besar bagi sektor properti dan penciptaan lapangan kerja.
Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruara Sirait pun menyatakan optimismenya dalam memenuhi target pembangunan 3 juta rumah subsidi di Indonesia. Hal tersebut ia ungkapkan di tengah terbatasnya anggaran di Kementerian PKP, yang hanya cukup untuk membangun 269 ribu unit rumah
Keraguan pun muncul dari sejumlah pihak yang menilai pemerintah belum memiliki peta jalan yang jelas terkait perencanaan dan pembiayaan program 3 juta rumah tersebut.
Menanggapi hal itu, Ali Mufthi mengambil posisi berbeda. Ia menyatakan bahwa justru dalam situasi penuh keterbatasan, terobosan besar harus diambil.
“Saya memahami betul kesulitan yang dihadapi Pak Menteri. Kalau kementerian lain membuat program sudah disiapkan anggarannya, Pak Ara (Menteri PUPR) ini disuruh membuat program besar tanpa dukungan anggaran yang pasti,” ujar Ali dikutip Kamis (22/5/2025).