Jakarta – Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Amazon telah memblokir lebih dari 1.800 warga Korea Utara untuk bergabung dengan Amazon. Hal ini seiring Korea Utara mengirim sejumlah besar pekerja Information Technology (IT) ke luar negeri untuk mendapatkan penghasilan dan pencucian uang.
Mengutip Channel News Asia, ditulis Rabu (24/12/2025), dalam sebuah unggahan di Linkedln, Amazon’s Chief Security Officer Stephen Schmidt menuturkan, pekan lalu, pekerja Korea Utara telah berubah mendapatkan pekerjaan IT jarak jauh di perusahan-perusahaan di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat.
BACA JUGA:Di Balik Layar Film Dokumenter Melania Trump Berbujet Rp670 Miliar
BACA JUGA:Amazon Tolak 1.800 Pelamar Kerja yang Diduga Agen Korea Utara
BACA JUGA:OpenAI Bakal Disuntik Amazon Rp 166,98 Triliun, Simak Bocorannya
Ia mengatakan, perusahaan itu telah melihat peningkatan hampir sepertiga dalam jumlah lamaran dari warga Korea Utara dalam setahun terakhir.
“Warga Korea Utara biasanya menggunakan laptop farm – sebuah komputer di Amerika Serikat yang dioperasikan dari jarak jauh dari luar negeri,” ujar dia.
Ia memperingatkan, masalah ini tidak spesifik untuk Amazon dan kemungkinan terjadi dalam skala besar di seluruh industri.
Tanda-tanda yang menunjukkan pekerja Korea Utara, Schmidt menuturkan, termasuk nomor telepon yang salah format dan kredensial akademis yang mencurigakan.
Pada Juli, seorang wanita di Arizona dijatuhi hukuman lebih dari delapan tahun penjara karena menjalankan sebuah jaringan laptop yang membantu pekerja IT Korea Utara mendapatkan pekerjaan jarak jauh di lebih dari 300 perusahaan AS.
Pejabat mengungkapkan, skema tersebut menghasilkan pendapatan lebih dari USD 17 juta atau Rp 284,81 juta (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.753) untuk dirinya dan Korea Utara.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/05/07/739346899.jpg)
/2022/01/30/1813839003.jpg)
/2025/10/17/669022889.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5453610/original/007869400_1766482737-1a2f8c2a-8c24-4682-9524-a65d9f0750e8.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455158/original/066206500_1766635749-WhatsApp_Image_2025-12-24_at_12.18.09.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455553/original/060465500_1766709164-Penandatanganan_Annex_V_kerja_sama_teknis_penerbangan_sipil_antara_Kemenhub_dan_dengan_Direction_Generale_de_l___Aviation_Civile__DGAC__.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5369177/original/054391600_1759456407-elon.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5363067/original/088260200_1758880578-Tata_Kota.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455055/original/041015600_1766627626-7072a3e5-e88b-4492-ae9a-93dd5a83c1f8.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4242618/original/081125200_1669641659-UMP_2023.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3975040/original/077790600_1648205648-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383000/original/098357600_1760612392-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4837500/original/089462600_1716195908-Harga_emas_cetak_rekor_tertinggi-ANGGA_8.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2375573/original/010378000_1538739775-20181005-Emas-Antam-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5433363/original/081370700_1764842416-4.jpg)