Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tidak ingin menyepelekan masalah utang pada megaproyek Kereta Cepat Whoosh milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Meskipun, AHY juga tidak ingin utang itu menghambat rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya.
KCIC kita tahu memang masih menghadapi tantangan serius yang harus kita carikan solusinya, yaitu terkait dengan utang, ujar AHY saat memaparkan pencapaian pembangunan infrastruktur 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran di kantornya, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
BACA JUGA:AHY Sebut Proyek Giant Sea Wall Penting demi Selamatkan 50 Juta Warga Pantura
BACA JUGA:Menko AHY Respons Utang Kereta Cepat Whoosh, Singgung Arahan Prabowo
BACA JUGA:Ekspresi Kocak Purbaya \’Bingung\’ Ramai-Ramai Ditinggal Menko: Pak AHY Tidak, Saya Juga Deh!
BACA JUGA:Pemerintah Bangun Pemecah Ombak di Pantai Kuta hingga Seminyak Senilai Rp 260 Miliar
BACA JUGA:Telan Anggaran Rp 837 Miliar, Begini Progres Proyek Jembatan Pandansimo DI Yogyakarta
BACA JUGA:AHY Minta Investor Asing Ikut Bantu untuk Pangkas Emisi Karbon
AHY pun telah bertemu dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), untuk mencari solusi terkait penyelesaian utang proyek Whoosh.
Beberapa kali kami juga mengundang pihak Danantara. Termasuk Kementerian Perhubungan, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Dirut KAI, dan semua yang saat ini mewakili KCIC atau Whoosh, untuk mencari atau mengembangkan opsinya, imbuhnya.
Menurut dia, masih ada berbagai opsi dalam menyelesaikan utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut. Yang terpenting, AHY tidak ingin proses penyelesaiannya justru menimbulkan masalah baru.
Saya tidak ingin menjadi polemik antara pemerintah, seperti berhadapan-hadapan dengan swasta, dengan Danantara atau BUMN, karena sama-sama kita ingin mencari solusi yang terbaik. Ini arahan dari Pak Presiden, tuturnya.




:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5387495/original/010030300_1761046235-WhatsApp_Image_2025-10-21_at_17.12.21.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392797/original/007078100_1761528642-Foto_1__5_.jpeg)







:strip_icc()/kly-media-production/medias/3545719/original/087868100_1629425274-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393814/original/037603500_1761615744-Ilustrasi_2.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393840/original/094813200_1761616550-Foto_3__2_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5394614/original/060743400_1761636480-WhatsApp_Image_2025-10-28_at_10.54.50.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5393297/original/071308600_1761549969-0169a090-a881-4442-b3e1-f9931a5da3df.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392995/original/020062100_1761538787-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_12.01.52.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5240031/original/029473100_1748865519-1__1___1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1502680/original/046290100_1486640335-trump_xi_jinping.jpg)