Jakarta Pakar menilai Indonesia mencatat pencapaian penting di tengah masa transisi pemerintahan yaitu terciptanya 3,59 juta lapangan kerja baru dari Februari 2024 ke Februari 2025. Penyerapan tenaga kerja ini terjadi saat pergantian dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto, periode yang biasanya diwarnai ketidakpastian kebijakan.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan tingkat pengangguran turun ke 4,76 persen, terendah dalam lima tahun terakhir. Sebagian besar pekerjaan yang tercipta bersifat penuh waktu, menandakan perbaikan kualitas ketenagakerjaan meski sektor informal masih mendominasi.
Chief Economist Juwai IQI, Shan Saeed, menilai pencapaian ini sebagai bukti keberhasilan pemerintah menciptakan iklim ekonomi yang positif. “Pemerintah telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menciptakan atmosfer positif, di mana semakin banyak pekerjaan masuk ke pasar, mendorong momentum ekonomi, dan yang terpenting, memperkuat pertumbuhan PDB di tingkat makro,” ujarnya dikutip Selasa, (6/5/2025).
Ia juga menyoroti stabilitas ekonomi Indonesia yang tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 sebesar 4,87% dinilai cukup solid, dengan peran aktif Bank Indonesia menjaga keseimbangan makro.
“Angka-angka Produk Domestik Bruto (PDB) mencerminkan bahwa stabilitas makroekonomi tetap solid dan upaya pemerintah dalam mempertahankan kepercayaan ekonomi membuahkan hasil,” kata Saeed.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan di kisaran 4,5%–5,5% tahun ini, Saeed optimistis konsumsi dan investasi akan terus menjadi penopang utama ekonomi nasional. “Indonesia tetap berada di lintasan pertumbuhan. Pemerintah berkomitmen penuh untuk menjaga kepercayaan ekonomi di tingkat makro,” tambahnya.